Kepemimpinan Pendidikan Kejuruan
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan Kejuruan
yang dibimbing oleh Bapak Tri Atmadji
 |
Oleh :
QOWIYUL MUKMIN 140534602718
M.ILHAM NUR ZEHAN 140534601718
AULIA ANGGITA M 140534604629
S1 PTE’14 OFF C
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan
2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Pendidikan
2.1.2 Pengertian Pemimpin Pendidikan
2.2 Persyaratan Pemimpin Pendidikan
2.3 Pemimpin Pendidikan yang Ideal
2.3.1 Kepemimpinan Pendidikan yang Efektif secara Umum
2.3.2 Fungsi,Peran,dan Tugas Pemimpin Pendidikan
2.3.3 Gaya Kepemiminan Pendidikan
2.3.4 Tipe Kepemimpinan Pendidikan
2.3.5 Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan Pendidikan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I PENDAHULUAN
1.4 Latar Belakang
Perbedaan kepemimpinan Kepala SMK dengan Kepala SMA adalah kepemimpinan kolaboratif (colaborative) dan entrepreneurship. Kepala SMK lebih memerlukan kedua model kepemimpinan tersebut daripada Kepala SMA karena tujuan utama SMK berbeda dengan tujuan SMA. Tujuan SMK adalah menyiapkan lulusan dapat bekerja sesuai dengan bidangnya. Agar tujuan SMK dapat dicapai, SMK perlu bermitra dengan dunia usaha dan industri terutama dalam hal tempat praktik kerja industri (prakerin), relevansi kurikulum, menyesuaikan diri dengan iklim dan budaya kerja, dan lain-lain.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan sumbangan pemikiran tentang paradigma baru kepemimpinan pendidikan kejuruan yang meliputi: kepemimpinan; pengertian kolaboratif; hubungan kolaboratif dengan kemitraan; pengertian kepemimpinan kolaboratif; manfaat kepemimpinan kolaboratif; cara melaksanakan kepemimpinan kolaboratif; manfaat kemitraan, kekuatan dan kelemahan, tekanan, hambatan, dan kemenduaan kepemimpinan kolaboratif. Model kepemimpinan kolaboratif disebut sebagai paradigma baru karena dalam teori model kepemimpinan mangandung model managerial,participative,transformative,interpersonal,transactional,postmodern,contingency,moral,intructional,enterpreneurship(Bush,2008:10).model participative menurut Reinhartz & Beach (2004: 13) meliputi delegator, cooperative, collegial, shares in decision making, open to suggestions, shares responsibility for action. Cooperative sinonim dengan collaborative. Jadi, kepemimpinan kolaboratif merupakan bagian dari kepemimpinan partisipatif. Namun, kepemimpinan kooperatif atau kepemimpinan kolaboratif tidak pernah dibahas dan diteliti di Indonesia sampai saat ini. Konsep kepemimpinan kolaboratif ini perlu diketahui, diterapkan, dan dikembangkan oleh pemimpin pendidikan kejuruan agar pelaksanaan kemitraan SMK dengan dunia usaha dan industri semakin efektif, efisien, sinerjik dalam meningkatkan mutu lulusan.
1.5 Rumusan Masalah
1.5.1 Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan dan pemimpin pendidikan?
1.5.2 Bagaimana persyaratan menjadi pemimpin pendidikan ?
1.5.3 Bagaimana ciri-ciri pemimpin pendidikan yang ideal ?
1.5.4 Apa fungsi,peran,dan tugas pemimpin pendidikan ?
1.5.5 Apa saja kah gaya kepemimpinan pendidikan ?
1.5.6 Apa saja kah tipe kepemimpinan pendidikan ?
1.5.7 Apa saja kah faktor yang mempengaruhi kepemimpinan pendidikan ?
1.6 Tujuan
1.6.1 Mahasiswa memahami pengertian dari kepemimpinan pendidikan dan pemimpin pendidikan.
1.6.2 Mahasiswa mengetahui persyaratan menjadi pemimpin pendidikan.
1.6.3 Mahasiswa mengetahui ciri-ciri pemimpin pendidikan yang ideal.
1.6.4 Mahasiswa memahami fungsi,peran,dan tugas pemimpin pendidikan.
1.6.5 Mahasiswa mengetahui macam-macam gaya kepemimpinan pendidikan.
1.6.6 Mahasiswa mengetahui macam-macam tipe kepemimpinan pendidikan.
1.6.7 Mahasiswa memahami faktor yang mempengaruhi kepemimpinan pendidikan.
BAB II PEMBAHASAN
2.4 Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan
2.4.1 Pengertian Kepemimpinan Pendidikan
Pengertian kepemimpinan dikemukakan oleh banyak pakar diantaranya:
a) Terry (1966) bahwa :kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja secara suka rela untuk mencapai tujuan bersama.
b) Kreiner dalam suryana (2010) bahwa :kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain yang mana pemimpin mengajak anak buahnya secara suka rela untuk mencapai tujuan bersama.
c) Sarros and Butchatsky (1996) ,kepemimpinan adalah suatu perilaku denagn tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberi manfaat kepada individu dan kelompok.
d) Suryana(2010),kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dari beberapa definisi kepemimpinan yang ada,dapat diambil beberapa poin yang dapat mendifinisika arti kepemimpinan yakni
1) kepemimpinan berhubungan dengan kelompok,yang merupakan agen pembaharu dan pemberi kontrol sosial.
2) Kepemimpinan dapat memberikan pengaruh kepribadian terhadap orang lain.
3) Kepemimpinan merupakan seni dalam pemenuhan kebutuhan.
4) Kepemimpinan memberikan pengaruh terhadap tercapainya tujuan.
5) Kepemimpinan berhubungan dengan power/kekuasaan.
6) Kepemimpinan memberikan inisiasi dalam proses pemecahan masalahdan keputusan.
2.4.2 Pengertian Pemimpin Pendidikan
Yulk dalam kepemipinan pendidikan (1989)membagi konsep pemimpin menjadi 2(konsepsi dalam arti luas dan sempit).
Pemimpin dalam arti luas pemimpin diartikan sebagai 1) orang yang mempengaruhi anggota kelompok dengan mendistribusikan pekerjaaan kelompok,2) orang yang mempengaruhi kelompok dengan berbagai cara,dan 3) orang yang mempengaruhi anggota kelompok agar bersedia bekerja untuk mencapai tujuan kelompoknya.
Pemimpin dalam arti sempit diartikan sebagai 1) orang yang memiliki keahlian mempengaruhi orang lain,2) orang yang mempengaruhi orang lain secara sistematis agar anggotanya dapat mencapai tujuan,dan 3) orang yang antusias dan memiliki komitmen terhadap naggotanya.
Sebagaimana pendapat cattell dalam sunarto (2009) bahwa pemimpin adalah orang yang menciptakan pembaharuan paling efektif dalam kinerja kelompoknya.
pemimpin adalah orang yang mempunyai wewenang,selain itu pemimpin juga berfungsi mengarahkan anggotanya untuk mencapai tujuan pondy(1978).
Dari bebrapa definisi diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa pemimpin adalah seseorang yang dapat mepengaruhi anggota kelompok dan memiliki wewenang untuk mendistribusikan pekerjaan kelompok serta menciptakan pembaharuan yang efektif guna mencapai tujuan kelompoknya.
2.5 Persyaratan Pemimpin Pendidikan
Mengenai persyaratan menjadi seorang pemimpin dikemukakan oleh banyak pakar diantaranya:
1) Abdul Gani dalam ainul(2009) pemimpin harus mempunyai pengetahuan tentang tujuan dan asas organisasi yang dipimpinya,memiliki pengetahuan untuk menjalan organisasi yang dipimpin secara efisien,dapat memberikan keyakinan kepada orang-orang yang dipimpinya ke arah keberhasilan tujuan nya.artinya pemimpin harus memiliki budi pekerti,nilai moral yang tinggi,dan kesadaran watak.
2) Kusmintardjo dan Burhanudin (1998) menyebut ada lima prasyarat sebagai pemimpin:
· Kepribadian yang terpuji: ramah ,periang bersemangat, muarah hati ,percaya diri,dan tidak sombong,dll.
· Memikirkan,merumuskan,memahami,menguasai,menginformasikan tujuan organisasi kepada anggota.
· Pengetahuan yang memadai.
· Memiliki pemahaman dan implementasi kepemimpinan pancasila (di indonesia).
· Memiliki sikap dan dapat mengimplikasikan tiga prinsip pendidikan menurut ki hajar dewantara:ing ngarso sung tulodho,ing madya mangun karso,tutwuri handayani.
3) Tead dan Terry dalam satria(2011).
· Energi jasmani dan mental
· Kesadaran akan tujuan dan arah
· Antusiasme
· Keramahan dan kecintaan
· Integritas
· Penguasaan teknis
· Kecerdasan
· Ketrampilan mengajar
· Kepercayaan
2.6 Pemimpin Pendidikan yang Ideal
2.6.1 Kepemimpinan Pendidikan yang Efektif secara Umum
a. Menurut Ajinata (2011) ciri pemimpin ideal yakni senatiasa bersikap adil dan menjunjung tinggi kebenaran,senatiasa menjadi pengayom,dan pembelah anak buahnya,sehingga anggota merasa aman dan terlindungi,kebijakan yang dikeluarkan tidak merugikan kepentinngan anggotanya,ketika terjadi konflik dia dapat mengambil keputusan dengan bijak dengan tetap memntingkan kepentingan kelompok.
b. Kepempinan yang ideal berdasarkan strategi kepemimpinanya menurut Suryana dalam direktori FIP UPI (2010):
· Menerapkan beberapa strategi dalam kepemimpinanya.
· Menggunakan strategi yang fleksibel.
· Memerankan dua fungsi yakni sebagai pemimpin dan sebagai administrator.
· Menjaga keseimbangan dalam menentukan kebutuhan jangka panjang dan jangka pendek
· Strategi harus memberikan layanan terhadap lembaga.
· Kegiatan yang sama dapat digunakan untuk beberapa aksi dalam strategi.
· Menggabungkan gabungan model efektivitas perilaku manajerial.
Untuk dapat menjadi pemimpin yang baik pastinya seseorang minimal harus dapat memenuhi persyaratan pemimpin yang ideal diatas,jika seorang pemimpin tidak dapat memenuhi persyaratan ideal bagaimana mungkin orang tersebut akan menjadi pemimpin yang baik,pasti dalam pemimpinanya akan kuarang baik dan mungkin juga hal tersebut dapat menjadi salah satu penyebab kegagalan tercapainya tujuan kelompok/organisasi yang dipimpinya,namun jiaka seseorang sudah memenuhi kriteria pemimpin ideal pasti dalam kepemimpinanya akan berjalan dengan lanjar dan tujuan dari kelompok/organisasi nya dapat tercapai.
2.6.2 Fungsi,Peran,dan Tugas Pemimpin Pendidikan
a. Fungsi Pemimpin Pendidikan
Secara umum pemimpin pendidikan memiliki fungsi gandayakni sebagai manajer dan perilaku pemimpin.untuk menjalankan kedua fungsi ini pemimpin pendidikan memiliki fungsi :a) mengembangkan kurikulum,b) mengembangkan pembelajaran,3) pelayanan siswa,4) manajemen keuangan,5) melakukan hubungan dengan masyarakat (Ubben,Hugghes,and Norris,2004)
Menurut Soetopo membagi fungsi kepemimpinan menjadi 2 ,yakni fungsi yang berhubungan denag tujuan yang hendak dicapai dan fungsi yang berhubungan dengan penciptaan suasana kerja yang sehat dan menyenangkan.
Fungsi yang berhubungan denag tujuan yang hendak dicapai meliputi:
· Memikirkan dan merumuskan denagn teliti tujuan kelompok dan menjelaskan kepada anggota kelompok agar mereka dapat menjalankan tugas sesuai yang didapat.
· Memberi dorongan kepada anggota kelompok dan memberi penjelasan tentang situasi agar dapat menyerasikan aktivitas sesuai rencana kegiatan yang telah dibuat.
· Membantu anggota kelompok dalam mengunpulkan keterangan yang diperluakan organisasi
· Mengguanakan kesanggupan kesanggupan dan minat khusus dari anggota kelompok.
· Memberikan dorongan kepada anggota kelompok agar dapat melahirkan ide ide yang kreatif dan inovatif.
· Memberikan kepercayaan dan menyerahkan tanggung jawab kepada anggota demi kepentingan bersama.
Fungsi yang berhubungan dengan penciptaan suasana kerja yang sehat dan menyenangkan antara lain:
· Memupuk dan memelihara kesediaan kerja sama diantara anggota demi tercapaianya tujuan bersama.
· Memupuk dan menanam kesadaran bahwa mereka merupakan bagian dari anggota kelompok yang memiliki visi dan tujuan yang sejalan.
· Mengusahakan tempat kerja yang menyenangkan ,baik ruangan maupun fasilitas.
· Memberikan kelebihan kelbihan yang dimiliki pemimpin ntuk memberi sumbangan dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Fungsi kepemipinan secara umum antara lain:
· Membantu terciptanya iklim sosial yang baik.
· Menciptakan suasana kerja sama.
· Mengembangkan penghargaan terhadap nilai nilai integritas.
· Menciptakan suasana persaudaraan,kerjasama,dan rasa kebersamaan.
· Membantu kelompok mengorganisasikan diri yakmi ikut serta dalam memberikan perangsang dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan menjelaskan tujuan.
· Membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja.
· Bertanggung jawab dalam mengambil keputusan bersama dengan kelompok.
· Memberi kesempatan anggota kelompok untuk belajar dan berpengalaman.
b. Peran Pemimpin Pendidikan
Domai dalam Rikifajarlaode(2011)mengatakan peranan adalah kasatuan rangkaian suatu sikap,tingkah laku ,cara-cara bertindak,yang diharapkan dari seseorang dalam suatu kedudukan,jabatan atau fungsi tertentu.kepemimpinan merupakan kecakapan dan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain didalam proses interaksi.proses interaksi ini terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi. Didalam organisasi interaksi ini terjadi antara pemimpin dan bawahan,sedangkan di luar organisasi terjadi antara pemimpin dengan masyarakat dan sebaliknya.
Dalam konteks persekolahan ,Ubben,Hugges,and Norris (2004:5-7) menyatakan bahwa:
Kepalah sekolah adalah pemimpin pendidikan yang berperan memimpin dalam:
· Menegmbangkan seni kepemimpinan.
· Mengklarifikasi nilai-nilai.
· Menerapkan filsafat.
· Menyaring nilai-nilai yang digunakan atau tidak.
· Menjelaskan cara pandang terhadap nilai-nilai tertentu.
c. Tugas Pemimpin Pendidikan
Tugas pemimpin pendidikan dibagi menjadi 10bidang tugas yang diuarikan sebagai berikut:
1. Pemimpin dibidang kurikilum
2. Pemimpin di bidang pendidikan dan tenaga pendidikan
3. Pemimpin dibidang hubungan sekolah dan masyarakat
4. Pemimpin di bidang hubungan guru dan peserta didik
5. Pemimpin di bidang non pengajaran
6. Pemimpin di bidang hubungan sekolah dan lembaga di jajaran kementrian pendidikan dan kebudayaan
7. Pemimpin dibidang pelaynan bimbingan
8. Pemimpin di bidang artikulasi dengan sekolah sekolah lain
9. Pemimpin di bidang pelayanan ,rumah sekolah/dinas,dan perlengkapannya
10. Pemimpin di bidang pengorganisasian
2.6.3 Gaya Kepemiminan Pendidikan
a. Konsep Dasar Gayay Kepemimpinan
Pengertian gaya kepemimpinan dikemukakan oleh banyak ahli.menurut Hariman (1995),dan Salazar(2009):gaya kepemimpinan merupakan perilaku pemimpin yang dihasilkan dari filosofi,kepribadian dan pengalaman pemimpin.gaya kepemimpinan berawal dari konsep yang sederhana namun menghasilkan deskripsi yang kompleks.gaya kepemimpinan dapat diklasifikasikan menurut otoritas yang digunakan dan cara pandang/pola pikir pemimpin.
Bintan-s.web.id(2011) mendefinisikan bahwa gaya kepemimpinan pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin,yang menyangkut kemampuanya dalam memimpinperwujudan tersebut membentuk suatu pola tersendiri.
Gaya kepemimpinan juga dapat diartikan bahwa gaya kepemimpinan adalah cara dan pendekatan yang digunakan pemimpin dalam memberikan perintah mengimplementasikan rencanadan memotivasi anggotanya.
b. Gaya Kepemimpinan Pendidikan
Dalam communication teorys.org(2011)gaya kepemimpinan dibedakan menjadi 3 yakni :diktator,otokratif,konsultatif dan partisipatif. Pendapat lain menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dibedakan menjadi 4 yaitu :
· Intruktif:kadar direktif tinggi dan suportif rendah.pemimpin banyak timbal pengarahan secara rinci kepada anggota.
· Konsultatif:kadar direktif tinggi dan suportif tinggi.pemimpin masih memberikan pengarahan,namunanggota juga merespon secara efektif.
· Partisipatif:kadar direktif rendah suportif tinggi.pemimpin berusaha mendorong anggota yang di[andang memiliki kemampuan tinggi,pemimpin banyak bertukar pikiran dan memberikan kesempatan anggota untuk mengambil keputusan
· Delegatif:kadar direktif rendah suportif rendah.tanggung jawab pengambilan keputusan sepenuhnya diserahkan pada anggota.pengawasan dan pengarahan diberikan pemimpin hanya jika diperlukan.
Penerapan ke empat gaya kepemimpina diatas perlu disesuaikan dengan tuntutan keadaan.inilah yang dimaksud situasional leadership,sebagaimana telah disinggung diatas.yng perlu diperhatikan adalah bahwa untuk mengembangkan gaya kepemimpinan situasional seperti ini seseorang pelu memilki tiga kemampuan khusus yakni :
· Kemampuan analisi yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawaan dalam melaksanakan tugas.
· Kemampuan untuk fleksibel yaitu kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpina yang yang paling tepat berdasrkan analisa terhadap inisialisasi.
· Kemampuan berkomunikasi yakni kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang kita terapkan
Berikut dalah langkah-langkah untuk menciptakan gaya kepemimpina yang tepat menurut Rebbeca Hourston,direktori of program aspire :
1) Berani dan penuh percaya diri
2) Mepertajam kekuatan
3) Padukan beberapa gaya kepemimpinan
4) Ciptakan tujuan
5) Pemberi semangat
6) Seimbang
7) Menjadi diri sendiri
2.6.4 Tipe Kepemimpinan Pendidikan
Berdasarkan konsep, sifat, sikap dan cara-cara pemimpin tersebut melakukan dan mengembangkan kegiatan kepemimpinan dalam lingkungan kerja yang dipimpinnya, maka kepemimpinan pendidikan dapat diklasifikasikan kedalam empat tipe, yaitu : tipe otoriter, tipe laissez-faire, tipe demokratis dan tipe pseudo demokratis.
· Tipe Otoriter
Tipe kepemimpinan otoriter disebut juga tipe kepemimpinan “authoritarian”. Dalam kepemimpinan yang otoriter, pemimpin bertindak sebagai dictator terhadap anggota-anggota kelompoknya. Dominasi yang berlebihan mudah menghidupkan oposisi atau menimbulkan sifat apatis, atau sifat-sifat pada anggota-anggota kelompok terhadap pemimpinnya.
· Tipe “Laissez-faire”
Dalam tipe kepemimpinan ini sebenarnya pemimpin tidak memberikan kepemimpinannya, dia membiarkan bawahannya berbuat sekehendaknya. Pemimpin sama sekali tidak memberikan control dan koreksi terhadap pekerjaan bawahannya. Pembagian tugas dan kerja sama diserahkan sepenuhnya kepada bawahannya tanpa petunjuk atau saran-saran dari pemimpin. Tingkat keberhasilan organisasi atau lembaga semata-mata disebabkan oleh kesadaran dan dedikasi beberapa anggota kelompok, dan bukan karena pengaruh dari pemimpin. Struktur oragnisasinya tidak jelas dan kabur, segala kegiatan dilakukan tanpa rencana dan tanpa pengawasan dari pimpinan.
· Tipe Demokratis
Pemimpin yang bertipe demokratis menafsirkan kepemimpinannya bukan sebagai dictator, melainkan sebagai pemimpin di tengah-tengah anggota kelompoknya. Pemimpin yang demokratis selalu berusaha menstimulasi anggota-anggotanya agar bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan dan usaha-usahanya ia selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya, dan memperimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya.
· Tipe Pseudo-demokratis
Tipe ini disebut juga demokratis semu atau manipulasi diplomatic. Pemimpin yang bertipe pseudo demokratis hanya tampaknya saja bersikap demokratis padahal sebenarnya dia bersikap otokratis. Misalnya jika ia mempunyai ide-ide, pikiran, konsep-konsep yang ingin diterapkan di lembaga yang dipimpinnya, maka hal tersebut didiskusikan dan dimusyawarahkan dengan bawahannya, tetapi situasi diatur dan diciptakan sedemikian rupa sehingga pada akhirnya bawahan didesak agar menerima ide/pikiran/konsep tersebut sebagai keputusan bersama.
Berdasarkan sikap sikap pemimpin dan dari cara mereka menjalankan kepemimpinan terdapatbeberapa tipe kepemimpinan antara lain :
· Kepemimpinan pribadi yakni Tipe kepemimpinan dimana pemimpin mengadakan kontak langsung dengan bawahan.
· Kepemimpinan non-pribadi yakni kepemimpina dimana pemimpin tidak mengadakan kontak lengsung dengan bawahan.
· Kepemimpinan otoriter yaknitipe kepemimpinan diaman pemimpin menganggap bahwa kepemimpinan adalah hak pribadinya sehingga tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain.
· Kepemimpinan demokratis yakni tipe kepemimpinan dimana pemimpin selalau menerima dan menghargai saran dan pendapat dari anggota .
· Kepemimpinan kharismatik yakni tipe kepemimpinan yang memiliki daya tarik yang amat kuat.
2.6.5 Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan Pendidikan
Pemimpin pendidikan dalam menjalankan tuags kepemimpinanyadipengaruhi berbagai faktor diantaranya :1) faktor-faktor legal,2) kondisi sosial ekonomi,3) konsep tujuan pendidikan,4) hakikat/ciri sekolah/lembaga pendidikan,5) kepribadian pemimpin,6) perubahan teori pendidikan,7) kepribadian dan pelatihan kepalah sekolah.
Seorang kepalah sekolah atau pemimpin pendidikan lainya harus menaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku,antara lain UUD 1945,undang-undang ,peraturan pemerintahkeputusan presiden,peraturan menteri,dll.
Kondisi sosial ekonomi berhubungan dengan kesediaan sumber sumber pendidikan untuk melengkapi sarana dan prasarana pendidikan,bantuan dari beberapa sunber baik dari sekolah maupun luar sekolah.
Konsep tujuan pendidikan dimiliki oleh pendidik,tenaga pendidik,serta komite sekolah dan stakeholder lainyamepengaruhi kepemimpinan pendidikan.
Faktor hakikat ciri sekolah /lembaga pendidikan berkaitan dengan ciri pendidikan dan tenaga kependidikankarakteristik peserta didik dan sekolah/lembaga pendidikan.
Kecenderungan kepribadian pemimpin juga mempengaruhi kepemimpinan,termasuk pelatihan pengalaman,dan kejadian kejadian istimewa yang dialami pemimpin juga berpengaruh terhadap kepemimpinan.
Metode aktivitas belajar berubah dari waktu ke waktu,begitu juga konsep tentang pertumbuhan dan perkembangan anak didik.
Kurikulum nasional ke kurikulum satuan pendidikan juag membawah perubahan orientasi kepemimpinan pendidikan di sekolah
Pelatihan yang diikuti kepalh sekolah berisitentang perkembangan atau perubahan konsepsi dan praktik kepemimpinan di sekoalh.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut maka jelas bahwa kesuksesan pemimpin dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh faktor faktoryang dapat menunjang keberhasilan kepemimpinanya.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menjadi seorang pemimpin merupakan suatu pekerjaan berat yang tidak semua orang bisa menjalankanya,untuk menjadi seorang pemimpin yang baik seseorang harus memahami tata cara menjadi pemimpin,seseorang harus memenuhi persyaratan ideal bagi seorang pemimpin,bukan itu saja pemimpin yang baik juag harus mengerti dan memahami serta dapat menerapkan fungsi,peran,tugas sebagai seorang pemimpin,selain itu mereka juga harus menentukan gaya kepemimpinan dan tipe kepemimpinan yang tepat guna tercapainya tujuan anggota/kelompoknya.
Jika suatu organisasi dipimpin oleh orang yang tidak mengerti tentang fungsi,tugas,peran pemimpin serta tidak dapat menentukan tipe dan gaya kepemimpinan yang efektif dalam setiap kondisi,maka dapat dijamin bahwa kepemimpinanya akan gagal total,dan tujuan dan visi dari organisasi/kelompoknya tidak akan tercapai.
3.2 Saran
Bagi seorang pemimpin khususnya peminpin pendidikan adalah suatu kewajiban untuk mengerti dan memahami tugas perandan fungsi pemimpin itu sendiri,selain itu pemimpin juga harus dapat menentukan bagaimana tipe kepemimpinan dan gaya kepemimpinan yang tepat dan efektif dalam setiap kondisi.
Yang paling penting seorang pemimpin harus bijak dalam menentukan kebijakan,dapat mempertanggung jawabkan segala kebijakan yang dibuat,dan dapat menyelesaikan segalah permasalahan yeng terjadi didalam organisasi/kelompoknya agar anggota kelompok dapat bekerja dengan maksimal guna mencapai tujuan kelompok.dan yang paling penting seorang pemimpin harus dapat meyakinkan anggota kelompoknya akan terwujudnya tujuan yang telah mereka rencanakan,sehingga anggota kelompok akan bersikap tenang dang nyaman dalam menjalankan setiap aktivitasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Mustiningsih.2013.Pengantar Kepemimpinan Kependidikan.Malang:Fakutas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
Yulk,G.A.1989.leadership in organisation(secon edition).New Jersey:prentice-Hall Inc.
Hariman,R.1995.Political style.Chicago:Uof Chicago Press.
Suryana,A.2010.Kepemimpinan Pendidikan ,(online),(http://file.upi.edu/Direktori/FIP), diakses 24 september 2015.
cattell dalam Sunarto,A. (2009).Suksesi Kepemimpinan dalam LDK Sekolah,(Online),(http://referensi-kepemimpinan.com),diakses 24 september 2015.
Salazar, P.J.(2009). L’Hyperpolitique.Technologies politiques. Paris:De La Domination.
Terry,G.R. (1966).principles of management.homewood,III:Richard D.Irwin,In.
Satria.(2011).Sifat-sifat Pemimpin (Online), (http://id.shvong.com/business-management/human-resaurces/sifat-sifat-pemimpin), diakses 24 september 2015.
Abdul Gani dalam Aynul.(2009).Persyaratan Pemimpin ,(Online),(http://referensi-kepemimpinan.com), diakses 24 seprember 2015.
Ajinata.(2011). Ciri-ciri Pemimpin yang Baik,(Online), (http://politik.kompasiana.com), diakses 24 september 2015.
Sarros and Butchatsky (1996)
Pondy, L. R. 1978. Leadership in a Language Game, in M. W. Mc Call Jr and M. M. Lombardo. Leadership: Where Else can We Go?. Durham : Duke University Press.
Kusmintardjo dan Burhanudin (1998)
Suryana, A. 2011. Kepemimpinan Pendidikan, (Online),(http://file.ipu.edu/direktori/FIP), diakses 24 September 2015.
Ubben , G. C.,Hughes, L. W., and Norris, C. J. 2004 The Principal: Cdcreative Leadership for Excellent in Schools (fifth edition). Boston: Pearson.
Domai dalam Rikifajarlaode(2011)
communicationtheorys.org. 2011, Leadership Style in Communication, (Online), (http://comunicationtheorys.org/leasershipstyles), diakses 24 September 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar